logo
ss

ONLINE TRAINING

Home /
,
Pedoman Penyusunan Kebijakan Kredit Berdasarkan POJK.042/POJK.03/2017 Memastikan Kecukupan Kebijakan-Prosedur
Mempresentasikan data dengan cara yang menarik dan efektif (atau yang akhir-akhir ini sering disebut Storytelling with Data) sudah menjadi ketrampilan yang penting dewasa ini, “Storytelling is how you engaged with your audience”—Bercerita membuat anda dan audience anda terikat—masuk pada suatu interaksi, dan ketika audience anda terikat, anda mudah meyakinkan mereka.
“ketika data perpadu dengan cerita, audience secara emosi akan memahami presentasi anda”
Bila anda sering harus memberikan presentasi penting kepada prospek berkelas, atasan, direksi dan investor-- anda ingin mereka memberi perhatian, dan penyajian data melalui bercerita memberi dampak signifikan, dan membuat anda menjadi pusat perhatian?
,
Powerful Mobile Marketing Strategy for Business
Saat ini tren perilaku konsumen lebih dominan mengakses internet melalui gawai mobile. Itu pula sebabnya, banyak perusahaan termasuk industri keuangan dan perbankan yang mengarahkan nasabahnya untuk melakukan transaksi melalui mobile. Kondisi Pandemi akibat Covid-19 saat ini membuktikan bahwa transaksi melalui mobile melesat tajam.

Seiring dengan maraknya transaksi dan penjualan melalui gawai mobile, perusahaan juga perlu memahami bagaimana melakukan komunikasi efektif melalui gawai mobil dengan tetap membangun bisnis berbasis aplikasi atau website mobil. Hal ini menjadi penting agar memudahkan nasabah melakukan transaksi dengan cara cepat, tepat, dan aman.
,
CARA EFISIEN & EFEKTIF MENYUSUN KEBIJAKAN PRODUK KREDIT
Dalam memproses proposal kredit, Bank banyak menghadapi kendala dari sisi kebijakan. Kendala utama yang dihadapi adalah kondisi Nasabah yang tidak sesuai dengan persyaratan dalam kebijakan kredit. Selain itu, kendala lain yang dihadapi adalah pengajuan kondisi khusus dalam proposal kredit memerlukan proses yang panjang atau tidak dimungkinkan. Hal ini menyebabkan portofolio kredit Bank tidak bertumbuh.
,
Digital Salesmanship “Membangun Loyalitas Pelanggan dan Meningkatkan Pertumbuhan Penjualan Bisnis-ke-Bisnis (B2B)”
Penjual adalah salah satu profesi tertua di dunia. Apakah sebagai profesi tertua “penjual” kebal terhadap disrupsi inovasi? Tidak dipungkiri perkembangan teknologi inovasi digital telah merambah hampir seluruh sektor kehidupan, tidak terkecuali profesi penjualan.
,
IRRBB “Mengelola Risiko Suku Bunga Bank”
Hari / Tanggal : Rabu - Kamis / 25 – 26 Agustus 2021
Waktu : Pukul 09.00 – 15.00 WIB
,
Corporate Secretary Di Era Digital 4.0 Strategi Komunikasi Korporasi Mengendalikan Isu dan Krisis Secara Efektif
Corporate Secretary di era digital 4.0 adalah era di mana Artificial Intelligent (AI) dan era big data hadir. Dampak dari fenomena ini belum terasa saat ini. Namun, kenyataannya robot sudah mampu menulis artikel di media dan membantu menulis, mencari bahan, atau apapun. Oleh karena itu pelatihan kali ini akan membahas secara tuntas, apa itu Corporate Secretary 4.0, bagaimana perkembangannya, dan juga dampaknya pada bisnis, khususnya industri finansial.
,
SISTEM KEARSIPAN DIGITAL
Pengelolaan arsip dengan model lama berbasis kertas telah membawa banyak kerugian bagi institusi pemerintah maupun swasta. Solusinya adalah implementasi Sistem Arsip Digital yang terbukti mempunyai banyak keuntungan dibanding sistem arsip konvensional. Syarat mutlak keberhasilan implementasi ditentukan oleh dukungan SDM yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengelola sistem arsip digital.
,
COBIT 5 IMPLEMENTATION FOR FINANCIAL INSTITUTIONS
COBIT 5 merupakan framework IT Governance yang dikeluarkan oleh ISACA dan sampai saat ini merupakan framework IT Governance yang paling populer di dunia. IT Governance memberikan panduan untuk memastikan terjadinya IT Business Alignment, pengelolaan risiko TI secara memadai, efisiensi penggunaan sumber daya TI dan memungkinkannya kinerja TI selalu termonitor.
,
HR Risk Management: Exploring Emerging Human Resource Issues During the COVID-19 Pandemic
Manajemen risiko SDM yang tepat tidak hanya berfokus pada karyawan tingkat pemula, melainkan melibatkan semua individu mulai dari karyawan paruh waktu hingga manajer tingkat C. Manajemen risiko diperhitungkan untuk membantu SDM mengukur potensi risiko dan mengantisipasi munculnya dampak yang dapat merugikan organisasi.