BI Salurkan Rp376 Triliun Insentif Likuiditas ke Perbankan, Ini Rinciannya
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat hingga minggu pertama Juli 2025, total insentif Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang telah disalurkan ke perbankan mencapai Rp376 triliun.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan, BI terus memperkuat implementasi KLM guna mendorong pertumbuhan kredit dan pembiayaan perbankan.
“Hingga minggu pertama Juli 2025, total insentif KLM mencapai Rp376 triliun,” kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, dikutip, Kamis, 17 Juli 2025.
Perry merinci penyaluran insentif tersebut kepada beberapa kelompok perbankan. Bank BUMN menerima insentif sebesar Rp167,1 triliun, disusul oleh bank umum swasta nasional (BUSN) sebesar Rp166,7 triliun. Selanjutnya, bank pembangunan daerah (BPD) menerima Rp36,8 triliun, dan kantor cabang bank asing (KCBA) sebesar Rp5,8 triliun.
Secara sektoral, insentif tersebut disalurkan kepada sektor-sektor prioritas yakni pertanian, real estate, perumahan rakyat, konstruksi, perdagangan dan manufaktur, transportasi, pergudangan, pariwisata dan ekonomi kreatif, serta UMKM, Ultra Mikro, dan hijau.
Perry menyatakan, ke depan, kebijakan KLM akan terus diperkuat untuk mendorong pertumbuhan kredit/pembiayaan perbankan melalui optimalisasi insentif pada sektor yang berkontribusi tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja serta selaras dengan program-program Asta Cita Pemerintah. (*)