Bos Infobank Soroti Ketidakadilan Risiko Kredit di Industri Perbankan
Jakarta – Chairman Infobank Media Group, Eko B. Supriyanto, memberikan sambutan dalam acara Economy Mastery Forum 2025: Unlock Opportunities in Global Economic Changes, yang dihadiri sejumlah bank konvensional maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Eko menyoroti bagaimana dunia perbankan kerap menghadapi tantangan yang tidak adil, khususnya dalam hal pemberian kredit. Ia mencontohkan, kredit yang awalnya lancar bisa berubah menjadi masalah bertahun-tahun kemudian akibat faktor eksternal yang sulit dikendalikan.
“Anda memberikan kredit, waktu itu lancar-lancar saja. Tapi 12 tahun kemudian, Anda bisa masuk penjara hanya karena masalah tanah yang muncul belakangan. Ini tidak adil, dan inilah yang harus kita perjuangkan bersama,” ujar Eko dalam sambutannya, di Grand Ballroom Lt 11 Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Jumat, 29 Agustus 2025.
Menurutnya, pelaku perbankan dipaksa mengambil keputusan sulit dalam situasi yang makin kompleks.
Di satu sisi, mereka dituntut menyalurkan kredit untuk mendukung perekonomian. Namun di sisi lain, risiko yang muncul belakangan sering kali menjadi beban besar yang justru menjerat mereka.
“Bisnis dasar perbankan ini sangat penting. Tapi realitanya, musuhnya banyak sekali. Kadang Anda dipaksa untuk menolak kredit, padahal itu bisa mematikan usaha. Dan kalau diberi pun, di kemudian hari justru bisa menjadi masalah,” ungkapnya.
Eko juga menekankan pentingnya konsolidasi di sektor perbankan, baik bank umum maupun BPR, untuk memperkuat daya tahan menghadapi perubahan ekonomi global.
“Sekarang ini waktunya konsolidasi. Kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Tantangan global membutuhkan strategi bersama agar perbankan kita tetap kokoh,” tegasnya.
Ia pun mengingatkan peserta forum agar tidak takut mencari ide-ide baru. Menurutnya, kreativitas dan keberanian mengambil langkah berbeda adalah kunci agar industri perbankan tetap bertahan di tengah ketidakpastian.(*) Alfi Salima Puteri