Lesunya Kredit UMKM Didominasi Segmen Mikro, Ini Datanya
Jakarta – Bank Indonesia (BI) merilis data pertumbuhan kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang hanya tumbuh 1,9 persen secara year-on-year (YoY) pada Mei 2025. Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan 2,3 persen YoY.
Hal itu menandakan masih lemahnya penyaluran kredit UMKM menjelang akhir semester I 2025.
Sedangkan dari segi penggunaan, aktivitas investasi tumbuh 5,3 persen YoY pada Mei 2025, lebih rendah dibandingkan April 2025 yang meningkat 6,5 persen YoY.
Sementara itu, kredit untuk modal kerja naik 0,6 persen YoY pada Mei 2025.
Manajemen Panin Sekuritas menilai, pelemahan pertumbuhan UMKM terutama dipengaruhi oleh masih rendahnya daya beli masyarakat, serta sikap hati-hati terhadap ketidakpastian kondisi ekonomi saat ini.
“Ke depan, pertumbuhan kredit UMKM akan bergantung pada beberapa stimulus ekonomi pemerintah seperti bansos dan subsidi pajak UMKM,” tulis Manajemen dalam risetnya di Jakarta, Kamis, 10 Juli 2025.
Di samping itu, pelemahan penyaluran kredit UMKM juga dipengaruhi oleh kinerja kredit skala mikro yang melemah 1,9 persen YoY.
Meski begitu, angka tersebut membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang turun 2,5 persen YoY. Padahal, kredit skala mikro berkontribusi sebesar 44,7 persen dari total kredit UMKM.
Sementara itu, segmen menengah juga melemah sebesar 1 persen YoY pada Mei 2025.
Sebaliknya, segmen kecil justru menunjukkan perbaikan dengan pertumbuhan 9,6 persen YoY, naik dari April 2025 yang tumbuh 9,5 persen YoY.
Total Kredit Nasional Tumbuh
Adapun secara keseluruhan, kredit per Mei 2025 berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tumbuh 8,43 persen YoY, sedikit melambat dari April 2025 yang mencatatkan pertumbuhan 8,88 persen. Total kredit mencapai Rp7.997,63 triliun.
Meski pertumbuhan melambat, kualitas kredit tetap terjaga. Rasio Non-performing Loan (NPL) gross tercatat sebesar 2,29 persen, meningkat tipis dari April 2025 yang sebesar 2,24 persen.
Sementara, NPL net berada di angka 0,85 persen, naik dari dari April 2025 sebesar 0,83 persen. (*)