logo
ss

NEW TRAINING

Home /
,
Verifikasi Data Laporan SLIK dan Mitigasi Penyalahgunaan Informasi (sesuai POJK No. 64/POJK.03/2020)
Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) resmi menggantikan fungsi Sistem Informasi Debitur (SID) yang selama ini dikelola oleh Bank Indonesia (BI). SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) merupakan penyempurnaan pelaporan SID dengan cakupan pelaporan yang lebih luas, dimana layanan informasi debitur yang diberikan mencakup Data Debitur, Data Fasilitas, Data Agunan, Data Penjamin, Data Pengurus, Data Laporan Keuangan yang dilaporkan semua Lembaga Jasa Keuangan (LJK).
,
Penerapan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) sesuai Ketentuan Regulator
Dewasa ini, Keuangan Keberlanjutan menjadi topik paling krusial di kalangan pelaku industri keuangan. Seluruh penyedia jasa keuangan dituntut untuk mampu mengintrodusir konsep Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST) ke dalam operasional bisnisnya. Namun banyak pihak belum memiliki pemahaman yang utuh tentang apa itu prinsip Keuangan Keberlanjutan dan dampaknya bagi kelangsungan bisnis perbankan. Belum lagi berbicara mengenai berbagai kewajiban pelaporan yang diharuskan oleh pihak otoritas, diantaranya adalah Laporan Keberlanjutan (Sustainibility Report) yang perlu disusun tidak hanya mengacu pada best practice sesuai Standar GRI, melainkan juga sesuai dengan kaidah yang ditetapkan OJK sebagaimana diatur dalam POJK 51/POJK.03/2017.
,
Optimalisasi Peran Internal Auditor dalam Melakukan Audit Berbasis Risiko
Melakukan fungsi audit tidak hanya cukup berbekal pengetahuan dasar audit, akan tetapi terdapat beberapa hal penting yang perlu diketahui dan didalami oleh auditor agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Dalam menjalankan rolenya di perusahaan, divisi Audit mutlak harus mempunyai pemahaman dan pengertian yang menyeluruh atas konsep Audit sehingga dapat menjalankan benchmark yang dipunyai perusahaan serta melakukan monitoring agar tidak melenceng dari yang ditetapkan oleh management dan shareholder.
,
Cash Flow and Treasury Management
Treasury bagi lembaga keuangan mempunyai peranan yang sangat penting karena fungsinya sebagai pengelola likuiditas, suku bunga dan nilai tukar sehingga dapat memaksimalkan pendapatan, meminimalkan biaya serta mengontrol dan menata pada tingkat yang aman. Para pengelolanya dituntut untuk selalu melaksanakan pasar finansial yang semakin canggih dan berkembang pesat.

Kompetensi cash management telah menjadi kata kunci bisnis saat ini. Kesalahan mengelola kas khususnya dan instrument likuid korporat umumnya telah menyebabkan banyak perusahaan tidak likuid dan akhirnya merugi. Keberhasilan mengelola cash flow dan treasury management sangat ditentukan oleh kecakapan para manajer dan staf yang terkait dengan proses dan aktivitas finance, audit, marketing, HRD, operation, accounting serta budget. Jadi penyebab masalah bukan hanya karena kelemahan finance and accounting, tetapi multi dimensi.
,
Metode Stress Testing untuk Mengukur Risiko Pasar, Likuiditas, dan Kredit
Stress Testing saat ini menjadi salah satu alat ukur yang mampu menakar sejauh mana kesiapan industri keuangan di masa yang akan datang dengan menggunakan skenario ekstrim.

Menyadari begitu pentingnya stress testing untuk mengukur ketahanan terhadap krisis, Infobank Institute bermaksud mengundang Bapak/Ibu dalam kegiatan 2 (Two) Days Online Training ” Metode Stress Testing untuk Mengukur Risiko Pasar, Likuiditas, dan Kredit”.
,
CORPORATE CREDIT & LOAN SYNDICATION
Diperlukan seorang credit analyst yang mengetahui proses perjalanan analisa kredit yang benar dan sesuai dengan tata cara yang sudah diatur. Credit Analyst yang kompeten akan mendukung keberlangsungan pemberian pinjaman dan dapat menjamin apa saja yang akan ditanggung sertra di dapatkan oleh bank atau Lembaga Keuangan di kemudian hari.
,
GOOD COLLECTOR GOOD DEAL: NEGOTIATION SKILLS SPECIALY FOR COLLECTOR
Proses penagihan hutang (debt collection) pada saat ini bukan hanya tugas staf atau team Collection. Dengan situasi dan kondisi ekonomi saat ini, staf operasional atau staf keuangan juga dihadapkan dengan tugas ini. Dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan ini, yang dilakukan bukan hanya sekedar menghubungi nasabah melalui telepon. Tidak seorang pun akan menganggap serius seorang staf/kolektor yang tidak siap, ragu-ragu atau terintimidasi pada saat melakukan pekerjaan ini.

Untuk alasan ini, perlu untuk terus ditingkatkan kemampuan Collection untuk dapat mencapai target Collection. Pelatihan NEGOTIATION SKILLS SPECIALY FOR COLLECTOR ini akan dibawakan oleh spesialis Collection yang berpengalaman, dan akan membekali Anda dengan strategi penagihan hutang yang tepat dan tetap mempertahankan hubungan baik dengan nasabah. Dalam pelatihan ini akan di bahas konsep dan teknik yang dapat digunakan untuk memaksimalkan kinerja Collection.
,
DAMPAK STIMULUS EKONOMI AKIBAT COVID-19 DALAM PERHITUNGAN PENCADANGAN KREDIT SESUAI PSAK 71/IFRS9
Tujuan Pelatihan
1. Workshop ini akan mengungkapkan perbedaan prinsip dan konsep PSAK 71 (IFRS 9) dengan prinsip PSAK 55
2. Untuk membahas secara detail Pengakuan, Pengukuran, Penyajian dan Pengungkapan financial instrument sehingga dapat mencerminkan informasi yang lebih relevan dan handal sesuai dengan IFRS 9 (PSAK 71)
3. Memberikan pengetahuan yang up to date bagi peserta agar akuntansi financial intrumen yang selama ini dianggap sangat sulit dapat dipahami dengan baik. Juga akan mengetahui bagaimana praktek akuntansi yang dituntut oleh regulator
4. Peserta memahami dampak PSAK 71 dan menerapkannya dalam hal pembuatan laporan keuangan di perusahaannya.
,
ASPEK LEGAL KEPAILITAN DAN PKPU: Pembahasan Komprehensif Credit Recovery Management
Tujuan Pelatihan

Dengan mengikuti training ini peserta diharapkan dapat:
· memahami aspek hukum untuk Kepailitan khususnya yang berkaitan dengan legalitas kredit, pengikatan jaminan kredit dan penyelesaian kredit. Termasuk risiko hukum baik dari segi pidana maupun perdata.
· Memberikan panduan yang jelas kepada peserta pelatihan bagaimana melakukan tahap-tahap proses Kepailitan.
· Memberikan panduan yang lebih jelas dan terperinci bagaimana menyusun program manajemen penyelesaian perkreditan yang baik, sesuai dan memberikan keuntungan maksimal bagi perus-ahaan.